
Gelar-gelar yang mulia hanya akan didapat oleh orang yang mulia. Bagi umat Islam umumnya maka gelar terbaik radhiallahu 'anhum ajma'in adalah gelar terbaik bagi yang menyandangnya. Gelar radhiallahu 'anhum ajma'in lebih baik dari gelar-gelar keduniaan seperti; Profesor, Doktor, Phd, MA, BA, Sarjana Pendidikan atau yang lainnya.
Diantara para sahabat Rasulullah saw terdapat gelar-gelar yang agung seperti: Ash-Shiddiq untuk Abu Bakar, Al-Faruq untuk Umar bin Khattab, Dzunnarrain untuk Utsman bin Affan, Babul Ilmi untuk Imam Ali bin Abi Thalib, dan yang hendak kami sampaikan disini adalah gelar Ghasilul Malaikah berarati orang yang jenazahnya dimandikan oleh Malaikat.
Beliau adalah Hanzalah ra seorang sahabat Rasulullah saw yang berjiwa pemberani. Semangatnya dalam berjihad tak bisa di pendam meski sudah mendapat Rukhsoh oleh Rasulullah saw untuk tidak ikut berperang karena baru saja melangsungkan akad nikah.
Beliau merasa tidak tenang ketika pada pagi hari ketika hendak mandi junub terdengar berita terdesaknya kaum Muslimin dalam perang Uhud.
Meski belum sempat menyempurnakan mandi junubnya ia langsung memacu kudanya untuk segera menyusul Rasulullah saw dan kaum Muslimin yang sedang terdesak di medan Uhud.
Pertempuran sengit tengah berlangsung, dan dengan gigihnya Hanzhalah terus maju menerobos kemah musuh sambil melawan setiap musuh yang dihadapinya. Setiap sabetan pedang yang ia lancarkan selalu membuat musuh kewalahan. Ia menyerang dengan penuh keberanian dan menerobos barisan musuh yang kuat pimpinan Abu Sufyan sampai akhirnya Hanzhalah gugur syahid.
Sahabat yang mulia ini telah rela meninggalkan istrinya di kamar pengantin demi menuju kamar pengantin yang sesungguhnya.
Sahabat yang mulia ini telah bersimbah darah dalam membela Islam dan kini ia telah bersimbah pahala kebaikkan dan sebentar lagi memetiknya di Syurga.
Sahabat yang mulia ini telah mengukir dengan tinta emas akan arti hidup sebagai seorang Muslim yang telah mendahulukan kepentingan Allah dan RasulNya dari pada keinginan pribadinya.
Kini gugurlah perwira Islam di jalan Allah SWT, yang gugur dalam keadaan junub.
Kemudian para sahabat mengebumikan jenazahnya tanpa mengetahui bahwa ia seharusnya di mandikan terlebih dulu. Rasulullah saw akhirnya bersabda;
"Aku melihat Malaikat tengah memandikan mayat Hanzhalah ra."
Abu Sa'id ra menerangkan;
"Setelah mendengar kabar ini dari Rasulullah saw, aku pun pergi untuk melihat jenazah Hanzhalah, dan ketika itu aku melihat tetesa-tetesan air berjatuhan dari rambutnya, seperti orang yang baru selesai mandi.
.