
Kaum shaleh telah melakukan suatu makar dengan membunuh onta yang menjadi pertanda mu'jizat Nabi Shaleh as.
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Nabi Shaleh as memberitahukan kepada kaumnya bahwa pada masa itu akan lahir di tengah-tengah mereka seseorang yang akan menjadi sebab kebinasaan kaum itu.
Maka para pemuka kaum itu mengadakan perundingan untuk membahas persoalan tersebut.
Akhirnya mereka memutuskan;
"Kita harus memisahkan diri dari istri-istri kita, dan bila ada yang hamil, maka kita bunuh anaknya yang laki-laki."
Kemudian keputusan itu mereka laksanakan. Sebanyak 9 kaum telah membunuh anak laki-laki mereka. sebagaimana firman Allah Ta'ala;
"Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikkan." (QS. An-Naml: 48)
Namun ada seorang wanita melahirkan anak laki-laki tidak di bunuhnya, sebab ia belum pernah mempunyai anak.
Anak itu dinamakan Qodaron.
Maka tatkala mereka melihat si Qodaron telah menjadi seorang pemuda, mereka telah menyesal telah membunuh anak-anak mereka.
Kemudian mereka lalu berunding untuk membunuh Nabi Shaleh as, Mereka berkata;
"Sebaiknya kita pergi ke keluar kota dahulu, kemudian kita kembali secara sembunyi-sembunyi, pada saat itulah Shaleh kita bunuh, lalu kita bersumpah dengan nama Allah pada kerabatnya bahwa kita tidak membunuhnya dan kita tidak tahu menahu tentang pembunuhan itu."
Pada waktu itu umur si Qodaron 15 tahun. Ketika mereka sedang minum arak, mereka membutuhkan air, sedangkan pada hari itu adalah giliran onta untuk mendapatkan air.
Mereka mencari air kesana kemari namun tidak mendapatkan, akhirnya si Qodaron bangkit, seraya berkata;
"Menurut pendapatku sebaiknya kita bunuh saja onta Shaleh itu, karena kita dalam kesulitan!"
"Itu benar!" Jawab kawan-kawannya.
Kemudian ia pun mengambil sebilah pedang, lalu keluar dengan sembunyi-sembunyi di rerumputan gunung. Pada waktu itu adalah saat onta kembali dari giliran minum air.
Tatkala onta itu telah mendekat, maka dengan segera si Qodaron menyergap dan membunuhnya. Ketika ia akan membunuh anaknya juga, maka anak onta itu pun lari ke gunung tempat ibunya dahulu keluar, maka dengan kuasa Allah gunung itu terbelah, dan masuklah anak onta itu ke dalamnya.
Ketika Nabi Shaleh as mengetahui terjadinya pembunuhan atas onta mu'jizatnya itu, maka Beliau mengatakan kepada kaumnya;
"Kalian boleh berleha-leha di rumah kalian selama 3 hari, setelah itu akan datang siksaan kepada kalian, alamatnya adalah, muka-muka kalian pada hari pertama akan menjadi kemerahan, dan pada hari kedua menjadi kekuningan, dan pada hari ketiga menjadi hitam legam."
Tatkala mereka melihat tanda-tanda seperti yang diucapkan Nabi Shaleh as, maka mereka berkata;
"Mari kita bunuh Shaleh seperti kita bunuh ontanya."
Mereka lalu menuju ketempat tinggal Nabi Shaleh as.
Kemudian Jibril as datang sambil mengambil tembok-tembok kota itu lalu digoncang-goncangnya dengan keras, setelah itu ia menjerit dengan sekeras-kerasnya, sehingga mereka mati semua.