Quantcast
Channel: MENTARI SENJA
Viewing all articles
Browse latest Browse all 238

KEUTAMAAN LA ILAHA ILLALLAH (Tidak Ada Tuhan Kecuali Allah)

$
0
0

Al-Faqih berkata: Abul Qasim Abdur Rahman bin Muhammad menceritakan kepada kami, Faris bin Marduwih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al-Fadl menceritakan kepada kami. Ya'la bin Abid menceritakan kepada kami, Al-Ifrigi menceritakan kepada kami dari Abu Abdur Rahman dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash ra, di mana ia berkata, Rasulullah saw bersabda:
"Nanti pada hari kiamat ada seseorang yang didatangkan ke timbangan amal, lalu dikeluarkan baginya 99 bendel, di mana setiap bendel berisi catatan kesalahan dan dosanya sejauh mata memandang, lantas diletakkan di salah satu daun timbangan, kemudian dikeluarkan satu kertas selebar ujung jari yang padanya tertulis suatu persaksian bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, lalu diletakkan pada daun timbangan yang lain, maka lembaran kertas yang kecil itu menghapus dosa-dosanya."

Al-Faqih berkata: Muhammad bin Al-Fadl menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Yusuf menceritakan kepada kami, Isma'il bin Ja'far menceritakan kepada kami dari Umar dan pelayan Al-Muththalib dari Al-Muththalib bin Hanthab, bahwasanya Nabi saw bersabda:
"Seutama-utama apa yang aku baca dan dibaca oleh nabi-nabi sebelum aku adalah; La ilaha illallah."

Al-Faqih berkata: Ayahku menceritakan kepada kami, Abdullah bin Hibban menceritakan kepada kami, Abu Ja'far menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Abdullah Al-Munadi Al-Baghdadi, Ibrahim bin Hadabah menceritakan kepada kami dari Anas bin Malik ra, di mana ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
"Malaikat Jibril as datang kepadaku dengan membacakan ayat; “Pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS. Ibrahim, 14:48). Nabi saw lalu bertanya: "Wahai Jibril, bagaimana keadaan manusia nanti pada hari kiamat?" Jibril menjawab: "Wahai Muhammad, mereka berada di atas bumi yang putih yang belum pernah ada orang yang berbuat dosa di sana. Ketika terdengar suara Jahannam menggelegar satu kali, maka malaikat berpegangan pada 'Arasy, dan setiap malaikat berkata; “Wahai Tuhan, saya tidak memohon kepadaMu kecuali (keselamatan) diriku,” Gunung-gunung (waktu itu) seperti bulu yang dihambur-hamburkan." Nabi saw bertanya: "Wahai Jibril, apakah yang dimaksud dengan bulu yang dihambur-hamburkan?" Jibril menjawab: "Bulu yang dicabut dan dihambur-hamburkan dan gunung menjadi cair karena takut Jahannam. Wahai Muhammad, nanti pada hari kiamat, Jahannam itu didatangkan sambil menggelegar suaranya satu kali yang dipegangi oleh 70.000 malaikat dengan tali kekangnya, hingga berhenti di hadapan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Allah berfirman kepadanya; “Wahai Jahannam, bicaralah kamu.” Jahannam berkata; “La ilaha illallah, demi kemuliaan dan kebesaranMu, sungguh hari ini saya akan menyiksa orang yang telah memakan rezekiMu dan menyembah kepada selain Engkau. Tidak akan bisa melewati saya siapa yang tidak mempunyai izin.” Nabi bertanya; "Apakah surat izin nanti pada hari kiamat?" Jibril menjawab: "Wahai Muhammad, terimalah berita gembira, sesungguhnya umatmu telah mempunyai surat izin untuk hari kiamat itu. Ingatlah, orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah itu akan melewati titian Jahannam dengan selamat." Nabi saw bersabda: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan ilham bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah."

Diriwayatkan dari Atha' bin Rabah, di mana ia bertanya kepada Ibnu Abbas ra, mengenai firman Allah yang berbunyi:
"Yang Mengampuni dosa dan menerima taubat dan keras hukumanNya." (QS. Al-Mu'min, 40:3)
Ibnu Abbas menjelaskan bahwa Allah hanya mengampuni dosa orang yang mengucapkan: La ilaha illallah, dan menerima taubat orang yang mengucapkan: La ilaha illallah, dan menyiksa dengan keras kepada orang yang tidak mengucapkan: La ilaha illallah.

Al-Faqih menjelaskan bahwa setiap orang wajib untuk memperbanyak ucapan: La ilaha illallah, serta memohon kepada Allah siang dan malam supaya tidak dicabut imannya dan kalimat La ilaha illallah, serta dijaga dari perbuatan maksiat, karena banyak orang yang mengucapkan: La ilaha illallah, kemudian pada akhir hayatnya kalimat itu dicabut daripadanya disebabkan perbuatan jahat mereka, sehingga keluar dari dunia ini dalam keadaan kafir. Kami berlindung diri kepada Allah. Sungguh tiada bencana yang lebih besar daripada seseorang yang pada mulanya namanya tercantum dalam deretan kaum muslimin, namun nanti pada hari kiamat dibangkitkan, sedangkan namanya tercantum dalam deretan orang-orang kafir. Hal semacam itu adalah suatu kerugian yang sangat besar. Kerugian itu bukannya bagi seseorang yang keluar dari gereja lalu masuk neraka, akan tetapi kerugian itu bagi seseorang yang keluar dari masjid, lalu dilemparkan ke dalam neraka. Itu semua tidak lain karena perbuatannya yang jahat dan selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa yang tidak kelihatan. Ada sementara orang yang menggunakan harta orang lain dan mati sebelum minta halal kepada yang berhak, ada orang yang bertengkar dengan istrinya, sehingga jatuh haram, namun ia sayang untuk menceraikannya karena sudah banyak anak dan mati dalam keadaan melakukan perbuatan yang haram, ada pula orang yang tercabut iman dari hatinya. Oleh karena itu, rajin-rajinlah untuk memperbaiki urusan sebelum maut tiba, karena kita tidak tahu kapan mati itu datang. Umur kita itu terbatas, maka hendaknya kita senantiasa memperbanyak ucapan: La ilaha illallah.

Hasan Al-Bashri berkata: "La ilaha illallah itu merupakan harga surga."

Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau ditanya:
"Wahai Rasulullah, apakah surga mempunyai harga?" Beliau menjawab:"Harganya adalah ucapan La ilaha illallah."

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya ia berkata:
"Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dahulu mendapatkan syafa'atmu?" Beliau bersabda: "Orang yang mengucapkan La ilaha illallah dengan benar-benar ikhlas dari lubuk hatinya."

Diriwayatkan dari Mujahid bahwa di dalam menafsirkan ayat:
"Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang muslim." (QS. Al-Hijr, 15:2)
yaitu bahwa apabila orang yang mengucapkan La ilaha illallah telah dikeluarkan dari neraka, orang-orang musyrik berkata: "Aduhai sekiranya dahulu kami menjadi orang muslim."

Diriwayatkan dari 'Atha' bahwa di dalam menafsirkan ayat:
"Barang siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya." (QS. An-Naml, 27:89)
yaitu bahwa orang yang membaca La ilaha illallah akan memperoleh surga, sedangkan mengenai ayat:
"Dan barang siapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah wajah mereka ke dalam neraka." (QS. An-Naml, 27:90)
yaitu bahwa orang yang dimaksud dengan orang yang membawa kejahatan itu adalah orang yang mempersekutukan Allah.

Mengenai ayat:
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)." (QS. Ar-Rahman, 55:60)
Al-Hasan Al-Bashri menafsirkan bahwa tidak ada balasan bagi orang yang mengucapkan La ilaha illallah kecuali surga.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, sebuah hadits berikut ini:
"Pada suatu hari Jibril datang kepada Nabi saw dan berkata; “Wahai Muhammad, Tuhan menyampaikan salam untukmu seraya bertanya: 'Kenapa kamu kelihatan sedih dan risau,' padahal Allah lebih mengetahui tentang apa yang terjadi.” Beliau bersabda; “Wahai Jibril, telah lama saya memikirkan tentang umatku nanti pada hari kiamat.” Jibril bertanya; “Tentang urusan orang-orang kafir atau tentang urusan orang-orang Islam?” Beliau menjawab; “Wahai Jibril, tidak, tetapi tentang urusan orang-orang yang membaca La ilaha illallah.” Kemudian Jibril memegang tangan beliau dan membawanya sampai ke kubur Bani Salimah. Jibril lalu mengepakkan sayap kanannya pada sesuatu kubur seraya berkata; “Bangkitlah dengan izin Allah.” maka bangkitlah seseorang yang bermuka putih sambil membaca; “La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah Al-hamdu lillahi Rabbil-'alamin.” kemudian Jibril berkata; “Kembalilah.” maka orang itu pun kembali (ke kuburnya) sebagaimana sebelumnya. Kemudian Jibril mengepakkan sayap kirinya pada sesuatu kubur seraya berkata; “Bangkitlah dengan izin Allah.” maka bangkitlah seseorang yang bermuka hitam, matanya biru sambil berkata; “Betapa celaka, betapa menyesal, dan betapa jelek nasibku.” Kemudian Jibril berkata; “Kembalilah.” maka orang itu pun kembali (ke kuburnya) sebagaimana sebelumnya. Kemudian Jibril berkata; “Begitu itulah mereka nanti dibangkitkan pada hari kiamat sesuai dengan keadaan mereka sewaktu mati.”"

Diriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
"Ajarkanlah La ilaha illallah kepada orang-orang yang (menjelang) mati di antara kamt sekalian, karena sesungguhnya kalimat itu dapat menghancurkan dosa-dosa sehancur-hancurnya." Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, (bagaimana) jika ia membaca kalimat itu sewaktu hidupnya?" Beliau menjawab: "Kalimat itu lebih menghancurkan dan lebih menghancurkan."

Diriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
"Tungguilah orang-orang yang (menjelang) mati di antara kamu sekalian dan ajarkanlah La ilaha illallah kepada mereka dan sampaikanlah berita gembira dengan surga kepada mereka, karena sesungguhnya orang yang tabah dan pandai baik laki-laki maupun perempuan akan bingung pada saat sakaratul maut itu, dan sesungguhnya iblis yang musuh Allah itu sangat dekat kepada seseorang di saat itu, ketika (seseorang) akan meninggalkan dunia dan meninggalkan kekasih-kekasihnya. Janganlah kamu putuskan harapan mereka karena sesungguhnya penderitaan (di saat itu) sangat keras dan urusan sangat berat. Demi Dzat yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya, sungguh menghadapi malakul maut itu lebih berat daripada seribu pukulan dengan pedang."

Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa ada seorang Bani Israil yang sangat tekun beribadah, dan di saat yang sama ada seseorang yang sangat durhaka. Orang yang tekun beribadah itu mati, dan Nabi Musa as diberitahu bahwa orang berada dalam neraka. Di lain pihak, orang yang durhaka itu pun mati, dan Nabi Musa as diberitahu bahwa orang itu termasuk penghuni surga. Nabi Musa as bertanya kepada istri orang yang tekun beribadah: "Apa yang biasa dilakukan oleh suamimu?" Istrinya menjawab: "Ia sangat tekun beribadah, dan semua orang tahu tentang hal itu." Nabi Musa as bertanya lagi: "Apa lagi yang biasa ia kerjakan?" Istrinya menjawab: "Bila hendak tidur, ia selalu mengucapkan; “Kami beruntung bila apa yang disampaikan oleh Musa itu benar.”" Kemudian Nabi Musa as mendatangi istri orang yang sangat durhaka seraya bertanya: "Apa yang biasa dilakukan oleh suamimu?" Istrinya menjawab: "Ia orang yang sangat durhaka, dan semua orang tahu tentang hal itu." Nabi Musa as bertanya lagi: "Apa lagi yang biasa ia kerjakan?" Istrinya menjawab: "Bila hendak tidur, ia selalu mengucapkan; “La ilaha illallah wal-hamdu lillah semoga tetap pada apa yang telah disampaikan oleh Musa.”"

Diriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
"Barang siapa yang mengucapkan; La ilaha illallah, maka keluar seekor burung hijau dari mulutnya dengan dua sayap putih yang bertaburan mutiara dan permata, lalu naik ke langit sehingga didengar dengungnya di bawah 'Arasy bagaikan dengung lebah, lalu dikatakan padanya; “Tenanglah (diamlah).” Ia berkata; “Tidak, sebelum Engkau mengampuni orang yang membacanya.” Kemudian setelah itu, Allah menjadikan 70 lisan bagi burung itu yang senantiasa memohonkan ampun kepada orang memilikinya (membacanya) sampai hari kiamat, nanti pada hari kiamat burung itu akan datang lalu memegang tangan orang yang memilikinya (membacanya), sehingga ia menjadi pembimbing dan penunjuk (jalan) ke surga."

Dalam salah sebuah hadits diriwayatkan bahwa ketika Allah menenggelamkan Fir'aun dan menyelamatkan Musa as, Musa as berdoa: "Wahai Tuhanku, tunjukanlah kepadaku suatu amalan untuk mensyukuri nikmat yang Engkau karuniakan kepadaku." Allah berfirman: "Wahai Musa, ucapkanlah La ilaha illallah." Kemudian Nabi Musa as minta tambahan, maka Allah berfirman: "Wahai Musa as, seandainya tujuh langit dan tujuh bumi diletakkan pada daun timbangan dan La ilaha illallah diletakkan pada daun timbangan yang lain, niscaya La ilaha illallah lebih berat."

Mujahid menjelaskan bahwa ada tiga macam perbuatan yang tidak terhalang sama sekal dari Allah, yaitu: persaksian bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, doa orang yang yakin akan dikabulkan, serta doa orang tua untuk anaknya dan doa orang yang dianiaya terhadap orang yang menganiayanya.

Diriwayatkan dari salah seorang sahabat, bahwasanya ia berkata:
"Barang siapa yang mengucapkan La ilaha illallah dengan benar-benar ikhlas dari lubuk hatinya serta membacanya dengan panjang penuh hormat, niscaya Allah menghapus 4.000 dosa besar." Ada seseorang yang bertanya kepadanya: "Bagaimana apabila ia tidak mempunyai 4.000 dosa?" Sahabat itu menjawab: "Diampunilah dosa-dosa keluarga dan tetangganya."

Al-Faqih berkata: "Barang siapa yang memelihara tujuh kalimat, maka ia mulia di sisi Allah, mulia di sisi malaikat, Allah akan mengampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih laut, merasakan manisnya ibadah, dan hidup atau mati baik baginya. Ketujuh kalimat dimaksud, adalah;

  1. Apabila memulai suatu perbuatan, maka ia membaca Bismillahir-rahmanir-rahim.
  2. Apabila selesai mengerjakan sesuatu, maka ia membaca Alhamdu lillah.
  3. Apabila lisannya terlanjur mengucapkan kata-kata yang tidak berguna atau mengerjakan perbuatan yang tidak terpuji, maka ia mengucapkan Astaghfirullah.
  4. Apabila hendak mengerjakan sesuatu pekerjaan esok harinya, maka ia mengucapkan Insya Allah.
  5. Apabila menghadapi sesuatu yang tidak diinginkan, maka mengucapkan La haula wa la quwwata illa billahil-'aliyyil-'azim.
  6. Apabila tertimpa musibah baik dalam diri maupun hartanya, maka ia mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
  7. Sepanjang waktu baik siang maupun malam, lisannya selalu mengucapkan La ilaha illallah.

Diriwayatkan dari 'Amr bin Dinar dari Jabir bin 'Abdullah, di mana ia berkata:
"Orang yang mendengar Mua'adz bin Jabal ra, ketika akan meninggal dunia menceritakan kepada kami, bahwasanya Mu'adz waktu itu berkata; “Siarkanlah daripada aku bahwasanya aku mendengar Rasulullah saw suatu hadits yang mau tidak mau harus memberitahukan kepadamu. Aku mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang mengucapkan La ilaha illallah dengan ikhlas lagi yakin, maka ia akan masuk surga.”"

Dan dari Nabi saw, beliau bersabda:
"Barang siapa menjelang matinya sempat membaca La ilaha illallah, maka ia masuk surga."

Diriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
"Barang siapa yang akhir perkataannya dari adalah La ilaha illallah, maka ia masuk surga."

Al-Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid bin Aslam dari 'Amr bin Dinar dari Jabir bin 'Abdullah ra dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
Maukah aku beritahukan kepadamu tentang yang Nuh as perintahkan kepada putranya, di mana Nuh as berpesan; “Wahai anakku, aku memberitahukan kepadamu dua hal dan melarang kamu dari dua hal. Aku memerintahkan kepadamu untuk mengucapkan; La ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, karena seandainya langit dan bumi diletakkan pada satu daun timbangan dan La ilaha illallah (diletakkan) pada daun timbangan yang lain, maka ucapan itu akan lebih berat daripada langit dan bumi. Aku juga memerintahkan kepadamu untuk mengucapkan; Subhanallah wa bi hamdih, karena ucapan itu merupakan shalatnya malaikat, doanya semua makhluk, dan dengannya makhluk itu dikaruniai rezeki. Aku melarang kamu untuk mempersekutukan sesuatu dengan Allah, karena orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah itu, maka Allah akan mengharamkan surga baginya. Dan aku melarang kepadamu dari takabur (sombong) karena tidak ada seseorang akan masuk surga, sedangkan di dalam hatinya ada sebiji sawi perasaan sombong.”"

Dalam salah satu hadits diriwayatkan:
"Barang siapa yang mengucapkan; La ilaha illallah dengan ikhlas, maka ia masuk surga."

Dalam pengucapannya itu dipersyaratkan adanya rasa ikhlas, dan keikhlasan itu tidak akan terjadi, kecuali jika ucapan itu dapat menahannya dari perbuatan dosa, ucapan yang tidak dapat mencegah daripada perbuatan dosa, maka bukanlah ucapan yang ikhlas dan dikhawatirkan ucapan itu hanya penghias bibir yang sewaktu-waktu bisa lepas.

Al-Faqih menerangkan bahwa kaitan manusia dengan iman itu ada dua macam, yaitu ada yang imannya merupakan pemberian dan ada yang imannya hanya pinjaman. Tanda bahwa imannya pemberian adalah imannya itu dapat mencegah dari perbuatan dosa dan mendorong untuk selalu beribadah. Sedangkan tanda bahwa imannya itu pinjaman adalah imannya itu tidak bisa mencegah dari perbuatan dosa dan tidak bisa mendorong untuk melakukan ibadah karena sesungguhnya ia tidak memilikinya.

Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
"La ilaha illallah, itu adalah harga surga."

Dalam hadits yang lain disebutkan sebagai kunci surga, di mana disebutkan:
"La ilaha illallah, itu adalah kunci surga."

Kunci tentu memerlukan orang yang menggunakannya sebagai pembuka pintu. Orang yang menggunakan kunci itu harus mempunyai lisan yang selalu dzikir, bersih dari ucapan-ucapan dosa, dan ghibah (menggunjing), hati yang khusuk, bersih dari makanan yang haram dan syubhat, anggota-anggota badan yang senantiasa sibuk beribadah, bersih dari perbuatan-perbuatan maksiat.

Diriwayatkan dari Abu Darda ra, bahwasanya ia berkata:
"Saya berkata; “Wahai Rasulullah, ajarilah saya suatu perbuatan yang mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan saya dari neraka.”" Beliau bersabda:
"Apabila kamu mengerjakan satu kejahatan, maka bertaubatlah di sampingnya satu kebaikan, karena sesungguhnya kebaikan itu (dilipatkan) dengan sepuluh kali." Kemudian saya bertanya: "Wahai Rasulullah, (apakah) La ilaha illallah termasuk amal-amal kebaikan?" Beliau bersabda: "Ucapan itu termasuk kebajikan yang paling baik."

Salamah bin Zaid meriwayatkan dari Hudzaifah bin Al-Yaman ra, di mana ia berkata:
"Islam akan lenyap sehingga seseorang tidak mengenal lagi apakah itu shalat dan puasa, sehingga seseorang akan berkata; “Dulu orang-orang sebelum kita mengucapkan La ilaha illallah, maka marilah kita mengucapkan La ilaha illallah.” Ada seseorang yang bertanya kepadanya; “Apakah ucapan La ilaha illallah itu berguna bagi mereka?” Ia menjawab; “Dengan ucapan itu mereka akan selamat dari neraka dan akan masuk surga.”"


---o0o---



Viewing all articles
Browse latest Browse all 238

Trending Articles