Quantcast
Channel: MENTARI SENJA
Viewing all articles
Browse latest Browse all 238

KEUTAMAAN SHALAWAT ATAS NABI SAW

$
0
0

Al-Faqih berkata: Muhammad bin Al-Fadl menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Yusuf menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Fudaik menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abdur Rahman ra dari kakeknya Muhammad bin Abdur Rahman, bahwasanya Nabi saw bersabda:
"Tidak ada salah seorang di antara kamu yang mengucapkan salam kepadaku sesudah aku mati, melainkan Malaikat Jibril datang kepadaku seraya mengucapkan; “Wahai Muhammad, ini si Fulan bin Fulan mengucapkan salam untukmu,” maka aku menjawab; “Wa 'alaihis-salamu wa rahmatullahi wa barakatuh.”"

Al-Faqih berkata: Muhammad bin Al-Fadl menceritakan kepada kami dengan sanadnya dari Said bin Al-Musyyab ra, di mana ia berkata: "Umar berkata; “Saya mendengar bahwa doa itu ditahan di antara langit dan bumi, tidak akan dapat naik, sehingga dibacakan shalawat atas Nabi Muhammad saw.”"

Al-Faqih berkata: Abu Ja'far menceritakan kepada kami, Abu Bakr bin Abu Yazid, dan dalam naskah Saia disebutkan, Abu Ja'far Muhammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Musa Ath-Thawil dari Anas bin Malik ra, bahwasanya Rasulullah saw naik ke atas mimbar lalu mengucapkan Amin, kemudian naik lagi dan mengucapkan Amin, kemudian naik lagi mengucapkan Amin. Kemudian beliau duduk, lantas Mu'adz bin Jabal bertanya kepada beliau: "Kenapa engkau naik ke atas mimbar lalu mengucapkan Amin tiga kali?" Beliau bersabda:
"Jibril datang kepadaku dan berkata; “Wahai Muhammad, barang siapa yang mendapatkan bulan Ramadhan, namun ia tidak diampuni dosanya, lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkannya (dari rahmatNya).” Aku mengucapkan; “Amin.” Jibril berkata lagi; “Barang siapa yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya dan dia tidak berbuat baik kepada keduanya, lalu dia mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkannya (dari rahmatNya).” maka aku mengucapkan; “Amin.” Jibril berkata lagi; “Barang siapa yang disebutkan namaku di dekatnya, namun ia tidak membacakan shalawat atasku, lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkannya (dari rahmatNya).” Aku mengucapkan; “Amin.”"

Diriwayatkan dari Muhammad bin Al-Munkadir dari Jabir bin Abdullah dari Nabi saw, di mana beliau bersabda:
"Barang siapa yang membacakan shalawat untukku pada satu hari seratus kali, maka Allah akan memenuhi seratus hajatnya, 70 di antaranya nanti di akhirat, dan 30 di dunia."

Dari Said bin Umar Al-Anshari, ia termasuk orang yang mengikuti perang badar, berkata: Rasulullah saw bersabda;
"Barang siapa di antara umatku yang membacakan shalawat atasku satu kali dengan ikhlas dari lubuk hatinya, maka Allah menurunkan rahmat kepadanya, mengangkat sepuluh derajat kepadanya, dan menghapus sepuluh kesalahannya."

Al-Faqih berkata: Saya mendengar ayahku menceritakan bahwa suatu ketika Sufyan Ats-Tsauri sedang thawaf, ia melihat seseorang yang setiap kali mengangkat dan menurunkan kaki senantiasa membaca shalawat atas Nabi saw, Sufyan lalu bertanya kepadanya: "Kenapa kamu membaca shalawat atas Nabi saw saja? Apakah dalam hal kamu mempunyai keterangan yang khusus?" Orang itu menjawab: "Siapakah kamu? Semoga Allah menyelamatkan kamu." Sufyan menjawab: "Saya adalah Sufyan Ats-Tsauri." Orang itu berkata: "Seandainya kamu bukanlah orang yang istimewa di masamu ini, niscaya saya tidak akan memberitahukan masalah ini kepadamu dan tidak akan menunjukkan rahasiaku ini." Kemudian orang itu berkata kepada Sufyan: "Sewaktu saya mengerjakan haji bersama ayahku, dan ketika berada di dekat kepalanya, ayahku mati dan mukanya nampak hitam, lalu saya mengucapkan; “Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un,” dan saya menutupi menutupi mukanya dengan sarung. Kemudian saya tertidur dan mimpi, di mana saya melihat ada orang yang sangat tampan, sangat bersih, dan sangat harum mendekati ayahku, lalu membuka tutup mukanya dan mengusap muka ayahku, lalu muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih. Orang yang tampan itu akan pergi lagi, lantas saya pegang pakaiannya sambil bertanya: “Wahai hamba Allah, siapakah kamu, di mana lantaran kamu Allah telah menjadikan muka ayahku menjadi putih di tempat yang istimewa ini?” Orang itu menjawab; “Apakah kamu tidak mengenal aku? Aku adalah Muhammad bin Abdullah yang membawa Al-Qur'an. Sesungguhnya ayahmu itu termasuk orang yang melampaui batas (banyak dosanya), akan tetapi ia banyak membaca shalawat atasku. Ketika ia berada dalam suasana yang demikian, ia meminta pertolongan kepadaku, maka aku pun memberi pertolongan kepadanya, karena aku suka memberi pertolongan kepada orang yang banyak memperbanyak shalawat atasku.” Setelah itu saya terbangun dari tidur, dan saya lihat muka ayahku berubah menjadi putih."

Diriwayatkan dari Amr bin Dinar dari Abu Ja'far, bahwasanya Nabi saw bersabda:
"Barang siapa yang lupa membaca shalawat atasku, maka berarti ia telah keliru (dari) jalan ke surga."

Dari Abu Buraidah dari ayahnya dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
"Empat perbuatan termasuk perbuatan yang tidak terpuji, yaitu; (1) Bila seseorang kencing sambil berdiri, (2) Seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai shalat, (3) Seseorang yang mendengar adzan, tetapi ia tidak menirukan seperti apa yang diucapkan muadzdzin, (4) Seseorang yang apabila mendengar namaku disebut, tetapi ia tidak membacakan shalawat atasku."

Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
"Bacalah shalawat atasku, karena sesungguhnya shalawat atasku itu membersihkan dosa-dosamu, dan mintalah kepada Allah untukku wasilah." Para sahabat bertanya: "Apakah wasilah itu?" Beliau menjawab: "Derajat yang paling tinggi di surga yang hanya seorang saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang memperolehnya."

Al-Faqih berkata: "Seandainya shalawat itu tidak mendatangkan pahala, kecuali akan mendapatkan syafa'at Nabi saw, niscaya orang yang berakal sehat tidak akan pernah melupakannya. Apabila shalawat itu bisa menghapus dosa dan mendatangkan rahmat dari Allah Ta'ala."

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:
"Barang siapa yang membaca shalawat atasku satu shalawat, maka Allah akan menurunkan sepuluh rahmat kepadanya, dan menghapus sepuluh kesalahannya."

Apabila kamu ingin mengetahui bahwa shalawat itu termasuk ibadah yang sangat utama, maka perhatikan dan renungkanlah firman Allah Ta'ala yang berbunyi:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah untuk Nabi dan ucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab, 33:56)

Dalam ibadah-ibadah yang lain, Allah memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk mengerjakannya, namun khusus dalam perintah membaca shalawat, Allah menyebutkan bahwa Allah sendiri bershalawat atasnya, kemudian memerintahkan kepada malaikatNya, baru kepada orang-orang yang beriman untuk bershalawat atasnya. Dengan penjelasan ini bisa dimengerti bila shalawat merupakan ibadah yang sangat utama.

Diriwayatkan dari Abdu Rahman bin Abu Laila dari Ka'ab bin Ujrah, di mana ia berkata: Kami bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami membaca shalawat atasmu?" Beliau menjawab:
"Bacalah; “Allahumma salli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, wa barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama sallaita wa barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim. Innaka hamidum majid. (Wahai Allah, limpahkanlah rahmat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad. Limpahkanlah barakah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat dan barakah atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Terpuji lagi Maha Agung.)”"

Ada yang berpendapat bahwa bacaan shalawat itu adalah:
"Allahumma sallaita anta wa mala'ikataka 'ala Muhammad. (Wahai Allah, semoga Engkau dan malaikatMu senantiasa bershalawat atas Muhammad.)"

Ada yang berpendapat bahwa bacaan shalawat itu adalah:
"Allahumma inni usyhiduka wa usyidu mala'ikataka anni usalli 'ala Muhammad.)"

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa bacaan shalawat itu adalah:
"Allahumma salli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammadinin-nabiyyul-ummiyyi wa 'ala alihi wa ashabihi kullama zakarakaz-zakiruna wa gafala 'an zikrihil-gafilun. (Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, seorang Nabi yang ummi, dan atas segenap keluarga dan sahabatnya selama orang-orang yang suka berdzikir sedang mengucapkan dzikir kepadaMu, dan orang-orang yang lupa sedang lupa untuk berdzikir kepadaMu)"


---o0o---



Viewing all articles
Browse latest Browse all 238

Trending Articles